Sabtu, 26 Januari 2013


METODE PENGOLAHAN MEDIA TANAM BUDIDAYA SEMANGKA
Budidaya tanaman semangka dilakukan melalui beberapa tahapan, setelah penyediaan bibit dilakukan, kita melangkah ke tahapan selanjutnya yakni penyediaan media tanam bagi bibit semangka. Untuk menunjang pertumbuhan bibit/benih tanaman semangka secara optimal diperlukan media tanam yang sesuai dan cukup kandungan nutrisi serta mineralnya. Oleh karena itu diperlukan persiapan serta pengolahan media bagi tanaman semangka. Berikut ini ulasan mengenai metode pengolahan media tanam pada budidaya semangka sebagi panduan.

PERSIAPAN PENGOLAHAN MEDIA TANAM

Apabila yang lahan/media yang akan digunakan merupakan areal bekas kebun, perlu dibersihkan dari tanaman terdahulu yang masih tumbuh. Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu beberapa hari sampai tanah itu mudah dicangkul, kemudian diteliti pH tanahnya.

PEMBUKAAN LAHAN MEDIA TANAM

Dilakukan pembalikan tanah pada lahan yang akan ditanami untuk menghancurkan tanah hingga menjadi bongkahan-bongkahan yang merata. Tunggul bekas batang/jaringan perakaran tanaman terdahulu dibuang keluar dari areal, dan juga segala jenis batuan yang ada dibuang, sehingga tidak mempengaruhi perkembangan tanaman semangka yang akan ditanam di areal tersebut.

PEMBENTUKAN BEDENGAN MEDIA TANAM

Tahapan berikutnya adalah pembentukan bedengan. Tanaman semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung di dalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat. Jumlah bedengan tergantung jumlah baris tanam yang dikehendaki oleh si penanam (bentuk bedengan baris tanaman ganda, bedengan melintang pada areal penanaman). Lebar bedengan 7-8 meter, tergantung tebal tipis dan tinggi bedengan (tinggi bedengan minimum 20 cm).

PENGAPURAN MEDIA TANAM

Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, proses pengapuran dilakukan dengan pemberian jenis kapur pertanian yang mengandung unsur Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang bersifat menetralkan keasaman tanah dan menetralkan racun dari ion logam yang terdapat didalam tanah. Dengan kapur Karbonat/kapur dolomit. Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

PEMUPUKAN MEDIA TANAM

Pemupukan memegang peranan penting dalam menunjang kesuburan tanah yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman kelak. Pada umumnya jenis pupuk yang dipakai adalah pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hewan sapi/kerbau dan dipilih pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk kandang berguna untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang kurang subur, dengan dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris bedengan secara merata. Pupuk tersebut terdiri atas: (a) Pupuk Makro yang terdiri dari unsur Nitrogen, Phospor, Kalsium (dibuat dari pupuk ZA, TSP dan KCl); (b) Pupuk Mikro yang terdiri dari Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) Mangaan (Mn), Besi (Fe), Belerang (S), Tembaga (Cu), Seng (Zn) Boron (Bo) dan Molibden (Mo). Pupuk tersebut, dijual dengan beberapa merek seperti Mikroflex, Microsil dll. Penggunaannya, dicampur 1 % obat anti hama penggerek batang.

LAIN-LAIN

Langkah berikutnya adalah tahap penghalusan dan perataan bongkahan tanah pada sisi bedengan pada tempat penanaman semangka dilakukan dengan cangkul. Di bagian tengah, sebagai landasan buah pada bedengan, diratakan dan di atas lapisan ini diberi jerami kering untuk perambatan semangka dan peletakan buah. Bedengan perlu disiangi, disiram dan dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm dan plastik mulsa dengan lebar plastik 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuh tanaman liar. Pemakaian plastik lebih menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8-12 bulan pada areal terbuka (2 – 3 kali periode penanaman). Plastik sisa yang berwarna perak yang memantulkan sinar matahari dan secara tidak langsung membantu tanaman banyak mendapat sinar matahari untuk pertumbuhannya

cara menanam buah naga di pot


jika anda ingin menikmati buah naga secara gratis, atau menanmnya dalam jumlah yang kecil. Itu mudah saja… anda bisa saja menanamnya dipot.  Selain anda bisa menikmati buahnya, buah naga ini juga akan menghiasi rumah nada. Kelebihan yang lain adalah tanaman ini bisa anda pindah-pindah sesuai  keinginan anda..
1.  Menyiapkan Pot
Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.

2. Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.

Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

3. Media Tanam
Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

4. Penanaman bibit
Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan ( untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.buahnaga.us ) .Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.
Cukup mudah bukan, silahkan anda mencoba di halam rumah anda. Semoga berhasil


BUDIDAYA BUAH NAGA DI KEBUN


  

 Buah naga adalah buah yang selainrasanya yang segar, buah ini banyak memiliki manfaat untuk kesehatan. Harganya pun relative cukup mahal, hal ini membuat petani buah naga diuntungkan karena tingkat permintaannya yang cukup tinggi. Tentunya jika anda ingin memulai dalam budidaya buah naga. Berikut adalah cara budidaya buah naga yang baik.

Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Perakaran buah naga memerlukan tanah yang gembur karena perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh baik pada tanah.

Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan dari gulma dan rerumputan untuk menghindari penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak-balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai dengan cara tanamnya apakah menggunakan system panjatan tunggal atau sistem kelompok

Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman.

Media tanam untuk panjatan tunggal menggunakan campuran tanah galian diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata.

Pada model sistem tanam berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4 m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur merata pada tanah galian.

Setelah penyiapan media tanam selesai kemudian disiram dan biarkan terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan agar tanah terbebas dari racun dan penguapan lain.

Sistem Pengairan
Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, system cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada disekitar lahan. Bisa menggunakan cara pengairan tradisional yaitu system leb yaitu menggunakan parit sedalam 20 cm yang dibuat disekitar barisan tanaman. Atau juga bisa menggunakan system pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh tanaman.

Penanaman Pada Lahan
Penanaman bibit lahan tanam yang harus diperhatikan adalah kedalaman yang terlalu dalam malah akan menghambat pertumbuhannya. Kedalaman penanaman adalah 20% dari panjang bibit. Misal bibit yang mau ditanam berukuran panjang 50-80 cm maka kedalamannya sekitar 10-15 cm. Sebelum ditanam sebaiknya bibit setek diolesi Ridomil sebanyak 40 g yang dicampur dengan 1 liter air untuk mencegah kebusukan pada pangkal batang setek
Silahkan anda mencoba, semoga anda akan mendapatkan kesuksesan, dan semoga bermanfaat



JENIS-JENIS TANAMAN ANGGREK BERDASARKAN HABITAT DAN TEMPAT HIDUPNYA



Angrek adalah bunga yang diminati banyak orang. Banyak orang orang yang ingin memelihara tanaman Bungan ini, karena keindahan bunganya. Tanaman ini banyak macam dan jenisnya, dan tempat atau media tanamnya juga berbeda-beda. Berikut adalah beberapa  jenis tanaman angrek berdasarkan habitat dna temap hidupnya
Dari tempat tumbuh dan habitatnya tanaman anggrek dapat dibedakan menjadi lima pengelompokan jenis, yaitu:
1) Anggrek epifit (ephytis) adalah jenis anggrekyang menumpang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan tanaman yang ditumpangi (tanaman inang). Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara. Anggrek epifit membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Di habitas aslinya, anggrek ini kerap menempel dipohon-pohon besar dan rindang. Contoh anggrek epifit antara lain: Dendrobium, Cattleya, Ondocidium, dan Phalaenopsis.
2) Anggrek semi epifit adalah jenis anggrek yang juga menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi. Pada anggrek semi epifit, selain untuk menempel pada media, akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang. Contoh anggrek semi epifit antara lain :Epidendrum, Leila, dan Brassavola.
3) Anggrek tanah (anggrek terrestris) adalah jenis anggrek yang hidup di atas permukaan tanah. Anggrek jenis ini membutuhkan cahaya matahari penuh atau cahaya matahari langsung. Contoh anggrek teresterial antara lain Vanda, Renanthera, Arachnis, dan Aranthera.
4) Anggrek saprofit, adalah anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering. Anggrek saprofit dalam pertumbuhannya membutuhkan sedikit cahaya matahari. Contoh jenis ini antara lain: Goodyera sp.
5) Anggrek litofit adalah jenis anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Anggrek jenis ini biasanya tumbuh dibawah sengatan cahaya matahari penuh. Contoh jenis ini antara lain: Dendrobium dan Phalaenopsis.
Demikian adalah jenis –jenis angrek. Semoga bermanfaat


PANDUAN MENANAM KUBIS BUNGA, BROCOLI DAN FLOKOLI


PENDAHULUAN 

Sayur-sayuran brassica seperti kobis bunga, brokoli dan flokoli 
dikelaskan sebagai sayuran bunga dan boleh ditanam di tanah rendah 
ataupun tinggi. Flokoli ialah hibrid di antara kobis bunga dan 
brokoli. Kesemua sayuran ini adalah dari keluarga Cruciferae dan 
mengandungi zat pemakanan yang tinggi terutamanya kalsium, vitamin C 
dan vitamin A. Varieti sayuran ini yang biasa ditanam di tanah 
rendah ialah : 

Kobis bunga
Chia Tai Fuji 005

Brokoli
Green King

Flokoli
Green Harmony 509


JENIS TANAH

Tanaman ini sesuai ditanam di pelbagai jenis tanah yang kaya dengan 
bahan organik serta mempunyai saliran yang baik. PH yang sesuai 
ialah di antara 6.0 – 7.0 bagi tanah mineral, kadar pengapungan 
ialah 3 – 6 t/ha. Kapur hendaklah ditabur dan digaul ke dalam tanah 
sekurang-kurangnya dua minggu sebelum menanam.

PENANAMAN

Penyediaan batas

Bajak dan gemburkan tanah sedalam 15 – 20 cm. Sediakan batas 
berukuran 1.2 m lebar, 0.15 – 0.2 cm tinggi dan panjangnya mengikut 
kawasan. Jarak antara batas ialah 0.3 m.

Semaian

Biji benih kobis bunga, brokoli dan flokoli adalah sangat kecil 
saiznya dan perlulah dibuat semaian sebelum menanam di ladang. 
Semaian perlu dibuat dalam rumah semaian yang berdidingkan jaring 
kalis serangga supaya anak benih tidak diserang oleh serangga 
perosak. Tanah untuk semaian perlulah digembur halus dan pH sekurang-
kurangnya 5.0. Sebanyak 250gm biji benih diperlukan untuk menanam 
sayuran brassica ini di kawasan seluas 1 hektar. Buatkan batas 
berukuran satu meter lebar dan taburkan campuran biji benih dengan 
pasir halus (1:1) ke atas permukaan batas. Taburkan selapis pasir 
halus bagi menutup biji benih dan letakkan sungkupan dari rumput 
atau jerami kering ke atas batas. Siramkan batas setiap hari. Anak-
anak pokok sedia untuk diubah bila berumur 3 – 4 minggu selepas 
disemai.

Penanaman

Hanya anak benih yang sihat dan bebas daripada serangan serangga 
perosak dan penyakit dipilih untuk ditanam. Anak benih yang berumur 
3 – 4 minggu ditanam dua baris sebatas. Jarak tanaman ialah 60 cm 
antara pokok dan 60 cm antara barisan.

PENJAGAAN

Pembajaan

Penggunaan baja organik seperti tahi ayam sebagai baja asas adalah 
perlu untuk kesuburan tanaman sayuran. Baja ini digaul ke dalam 
batas 3 - 5 hari sebelum menanam. Bagi tanah berpasir, sebanyak 20 - 
30 t/ha baja organik diperlukan, manakala 3 - 6 t/ha diperlukan bagi 
tanah mineral.

Kadar baja inorganik seperti NPK 12 : 12 : 17 : 2 ialah 1.5 t/ha di 
tanah gambut dan 1t/ha di tanah mineral, diberi 2 dan 5 minggu 
selepas menanam. Di tanah berpasir, kadar baja ialah 2 t/ha dan 
diberi 1,3 dan 5 minggu selepas menanam. Baja dibubuh sekeliling 
pokok dan digaul ke dalam tanah.

Penyiraman

Siram dua kali sehari kecuali hari hujan. Kekeringan air menyebabkan 
pokok terbantut dan bungkah bunga akan pecah. Pada peringkat awal 
pertumbuhan tanaman, air yang banyak diperlukan untuk tumbesaran. 
Selepas umur pokok sebulan, pengairan sekali sehari sudah mencukupi.

Pengawalan Rumpai

Kawalan rumpai perlu dilakukan sepanjang masa, sama ada secara 
manual (dengan tangan atau cangkul) atau sungkupan.

PENGUTIPAN DAN PENGENDALIAN HASIL

Kobis bunga, brokoli dan flokoli dikutip apabila garis pusat bungkah 
berukuran 15 cm atau lebih, iaitu 7 - 9 minggu selepas ditanam. 
Kelewatan memetik hasil akan menyebabkan bunga berpecah dan menjadi 
kuning. Hasil yang diperolehi dari satu hektar penanaman dianggarkan 
9 - 15 tan. Semasa pengutipan hasil, beberapa helai daun pembalut 
ditinggalkan bagi setiap bunga kerana ini berfungsi sebagai bahan 
pelapik semasa pengendalian dan pengangkutan. Sayur dibungkus dengan 
kertas semasa di ladang untuk mengawal kerosakan semasa pengangkutan 
dan pengendalian seterusnya. Untuk pembungkusan runcit, beg 
polietilina, beg kertas atau filem polivinil boleh digunakan. Tanpa 
penyejukan sayuran ini boleh tahan selama 3 - 5 hari setelah 
dibungkus dan disimpan di tempat redup. Apabila disimpan di tempat 
sejuk, suhu 1 - 2° dengan kelembapan 90 - 95%, sayuran ini boleh 
tahan selama 2 - 4 minggu.


BUDIDAYA BROKOLI Brassica olerecea cv . brocolli )
                                                                            1. Cultivar .
Royal green, Delicate green,.Green king , Radiant Green , Green Jewel. Dan banyak  lagi varietasnya
2. Penyiapan benih.
Sterilisasi benih denganmerendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang  dianjurkan atau dengan merendam benih dalamair panas 55 derajat celcius, selama 15 – 30 menit.
Penyeleksian benih denganmerendam biji dengan air, dimana benih yang baik
akan  tenggelam Rendam benih selama sekitar 12 jamatau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat  berkecambah
3. Persemaian .
    Tempat persemaian
Penyemaian di bedengan.: Sebelumbedengan di buat , lahan di olah atau di cangkul      sedalam 30 cm lalu di buat bedengan /guludan dengan lebar 110 -120 cm , memanjang
Penyemaian ada dua cara  :  disebar diatas bedengan dan pakai plastic polibag.
Media semai : campuran ayakanpupuk kandang matang dan tanah halus dengan perbandigan 1 ; 2 atau 1 : 1.Masukan benih  satu – satu ke dalampolibag plastic yang
sudah di isi   media tanam sedalam 0,2 – 1,0 cm. tutuptipis dengan tanah atau pupuk kandang matang. Siram air pakai gembor penyiraman, dan terakhir tutup pakai daun pisang untuk menjaga kelembaban.Setelah tumbuhke   cambah buang penutup daun pisang.Siram pagi dan sore. Lihat kondisi tanah.
4. Persiapan lahan.
    Lahan di bersihkan dari tanaman liar dansisa – sisa akar, di cangkul atau di bajak , lalu  di buat bedengan / guludan selebar 80 – 100cm, tinggi 35 cm dengan jarak antar bedengan / guludan 40 -50 cm
Pengapuran hanya di lakukan jikaPH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis kapur    yang sesuai nilai PH tanah , tetapi umumnya berkisar antara 1 -2 ton / ha dalam bentuk  kalsit atau dolomit. Kapur di campurkanmerata pada saat pembuatan bedengan./ guludan. Untuk pemupukan dasar campurkan13 -18 ton / ha pupuk kandang, atau pakai campuran pupuk makro UREA 87 kg,+ ZA187 kg + TSP 311 kg + KCL 90 kg/ha (.Rekomondasi untuk tanaman Brokoli padatanah Mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang ).
5 . Penanaman.
Penanaman dilakukan pada bibityang sudah berumur sekitar sebulan , atau sudah mem        punyai daun 3 - 4 helai .
Jarak tanam yang di pakai adalah50 x 50 cm untuk kultivar / varietas bertajuk lebar dan 45 x 65  untuk kultivar / varietas tegak 
Waktu tanam yang baik di pagihari jam 6 – 9 dan sore hari jam 3 – 4 .Untuk satu lubang di isi satubibit.  Pemindahan secara hati – hatijangan sampai akar atau daunya rusak.
Siram  pakai air setelah selesai penanaman .
6. Pemeliharaan .
     Penyulaman.
Jika ada tanaman yang rusak ataumati , penyulaman dapat di lakukan sebelum tanaman berumur dua minggu.
      Perempelan .
Perempelan cabang dilakukanseawal mungkin supaya ukuran dan kualitas masa bu
nga yang terbentuk optimal. Segerasetelah terbentuk masa bunga ,daun – daun tua
di ikat sedemikian rupa ,sehingga masa bunga ternaungi matahari. Penutupan ini berfungsi untukmempertahankan warna bunga supaya tetap putih
Pengendalian Hama dan Penyakit.
Untuk pengendalian dapat di lakukandengan melakukan bibit yang bebas penyakit
merendam benih di air panas 50derajat celcius atau di rendam didalam fungisida
 / bakterisida selama 15 menit, sanitasi kebun, rotasi tanaman , menanam kultivar  /varietas yang tahan penyakit, menghidari tanaman dari kerusakan mekanis ataugigitan serangga, melakukansterilisasi media semai atau lahan kebun, pengapuran pada tanah
masam dan mencabut tanaman yangterserang penyakit
Untuk mencegah serangan hama penyakit penyemprotan pestisida  dilakukan walau pun belum ada gejala seranganhama.
Lakukan penyemprotan setiap 2minggu sekali
Penyiangan.
Dilakukan bersamaan denganpenggemburan tanah serta  pemupukansusulan yang ke1 yaitu  7 – 10 harisetelah tanam, 20 hari setelah tanam, 30 -35 hari setelah tanam
Penyiangan dan penggemburan dilakukan dengan hati – hati jangan terlalu dalam
agar tidak merusak akar. Padamasa akhir pertumbuhan vegetatif ( memasuki masa    pembungaan ) penyiangan di hentikan .
Pemupukan tambahan.
Pupuk susulan di berikan padaumur 1,3 ,5  minggu setelah tanam, disekeliling tanaman sejauh 10 -15 cm dari batang tanaman , lalu timbun tanah .
Dengan dosis : 
1 minggu setelah tanam  Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg
 3 minggu setelah tanam  Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg
 5 minggu setelah tanam  Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg
per hektar. Atau  pakai pupuk majemuk NPK 150 kg – 200kg / ha.Pada minggu 
ketiga setelah tanam , tanamanjuga di semprot dengan pupuk daun yang mengandung N dan K tinngi
Penyiraman atau Pengairan .
Di lakukan seminggu 2 - 4 kali .lihat kondisi tanah. Pada fase pertumbuhan awal atau    .      pembentukan bunga , tanah harus keadaan basah terus jangan sampaikekeringan.
7. Panen dan pasca panen.
Pemanenan di lakukan saat masabunga mencapai ukuran maksimal. Umur panen antara 55 -100 hari, tergantungvarietas / kultivar tanaman.
Setelah di panen, hasil disimpandi tempat teduh untuk di lakukan sortir. Sortir di lakukan berdasarkan diameterkepala bunga yang di bagi 4 kelas yaitu :          
>30 cm , 25 – 30 cm , 20 – 25,dan 15 – 20 cm.
 Penyimpanan terbaik di ruang gelap padatemperature 20 derajat celcius, kelembaban  75 -85 % atau kamar dingindengan temperatur 4,4 derajat celcius dengan kelembaban 
 85 -95 %. 

TEKNIK BUDIDAYA
CABAI HIBRIDA SISTEM MULSA PLASTIK
Dewasa ini bertani cabai hibrida sistem mulsa plastik hitam perak (MPHP) banyak dipraktekkan pada cabai Hot Beauty, Hero, Long Chili, Ever-Flavor dan cabai Paprika. Dimungkinkan pula pada usahatani cabai keriting hibrida maupun cabai kecil (rawit, cengek) hibrida. Alasan utama sistem MPHP digunakan pada cabai-cabai hibrida adalah untuk mengimbangi biaya pengadaan MPHP dari peningkatan hasil cabai yang lebih tinggi daripada cabai biasa, sehingga secara ekonomis menguntungkan. Budidaya cabai hibrida dengan sistem MPHP merupakan perbaikan kultur teknik ke arah yang intensif. Pada umumnya sistem budidaya cabai di sentra-sentra produksi cabai masih menggunakan benih lokal dan populasi tanaman per hektarnya tinggi. Populasi yang sangat rapat ini dapat mengakibatkan penangkapan sinar matahari setiap tanaman berkurang dan kelembaban udara di sekitar kebun menjadi tinggi. Kelembaban yang tinggi seringkali dapat meningkatkan serangan hama dan penyakit. Perbaikan kultur teknik budidaya cabai secara intensif untuk meningkatkan produksi maupun kualitas hasil, diantaranya adalah penggunaan benih unggul dari varietas hibrida yang bermutu tinggi, penerapan MPHP, pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit, serta cara-cara lain yang khas seperti pemasangan turus dan perempelan tunas ataupun daun. Kegiatan pokok teknik budidaya cabai hibrida sistem MPHP meliputi :
Penyiapan Lahan
Dalam budidaya cabai hibrida sistem MPHP, penyiapan lahan harus didahulukan, kemudian disusul dengan penyiapan benih atau pembibitan. Maksudnya agar tanah sebagai media tanam benar-benar telah matang dan layak ditanami. Sebaliknya, bila pembibitan didahulukan, maka penyiapan lahan akan terburu-buru, sehingga tanahnya belum matang benar dan bibit sudat terlanjur tua. Bibit cabai hibrida umumnya siap dipindahtanamkan dari persemaian ke lapangan (kebun) pada umur 17 - 23 hari (berdaun 2 - 4 helai). Bila bibit terlambat dipindahtanamkan (terlanjur tua), pertumbuhan kurang optimal dan produksinya menurun (rendah).
Persyaratan lahan untuk kebun cabai hibrida sistem MPHP adalah :
  • Tempatnya terbuka agar mendapat sinar matahari secara penuh.

  • Lahan bukan bekas pertanaman yang sefamili, seperti kentang, tomat, terung taupun tembakau ; guna menghindari risiko serangan penyakit.

  • Lahan yang paling baik adalah berupa tanah sawah bekas tanaman padi, agar tidak perlu membajak cukup berat.

  • Lahan tegalan (tanah kering) dapat digunakan, asal cukup tersedia air.



Syarat Iklim
Pada umumnya cabai dapat ditanam di dataran rendah sampai pegunungan (dataran tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah 240 - 270C, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 160 - 230 C. Setiap varietas cabai hibrida mempunyai daya penyesuaian tersendiri terhadap lingkungan tumbuh.Cabai hibrida Hot Beauty dan Hero dapat berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi + 1200 m dpl. Sedangkan cabai hibrida Long Chililebih cocok ditanam pada ketinggian antara 800 - 1500 m dpl. Khusus untuk cabai Paprika umumnya hanya cocok ditanam di dataran tinggi. Kisaran temperatur optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman paprika antara 210 - 250C, sedangkan untuk pembentuk-an buah memerlukan temperatur 18,30. Cabai paprika tidak tahan terhadap intensitas cahaya matahari yang tinggi karena dapat menyebabkan buah seperti terbakar (sunburn) dan juga hasil akhir bobot buah akan sangat rendah. Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, tanaman paprika akan mengalami gugur tunas, gugur bunga dan buah muda, serta ukuran buah sangat kecil. Meskipun cabai paprika umumnya cocok ditanam di dataran tinggi, tetapi dapat pula dikembangkan di dataran menengah mulai ketinggian 600 m dpl; yakni dengan cara memanipulasi lingkungan. Alih teknologi budidaya paprika di dataran menengah antara lain menggunakan sungkup beratapkan plastik bening (transparan).


Syarat Tanah
Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5.5 - 6.8, karena pada pH di bawah 5.5 atau di atas 6.8 hanya akan menghasilkan produksi yang sedikit (rendah). Pada tanah-tanah yang becek seringkali menyebabkan gugur daun dan juga tanaman cabai mudah terserang penyakit layu. Khusus untuk tanah yang pH-nya di bawah 5.5 (asam) dapat diperbaiki keadaan kimianya dengan cara pengapuran, sehingga pH-nya naik mendekati pH normal.
Beberapa angka pH tanah (reaksi tanah), terdiri atas :
  • Paling masam (< 4.0)

  • Sangat asam (4.0 - 4.5)

  • Asam (4.5 - 5.5)

  • Agak asam (5.5 - 6.5)

  • Netral (6.5 - 7.5)

  • Agak basa (7.5 - 8.5)

  • Basa (8.5 - 9.0)

  • Sangat basa (9.0).
Pada pH tanah asam, ketersediaan unsur-unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium dan Molibdinum menurun dengan cepat. Pada pH tanah basa akan menyebabkan unsur-unsur Nitrogen, Besi, Mangan, Borium, Tembaga dan Seng ketersediaannya relatif menjadi sedikit. Cabai yang ditanam pada tanah asam pada umumnya keracunan unsur Alumunium (Al), Besi (Fe) dan Mangan (Mn). Sebaliknya pada pH basa, jumlah unsur bikarbonat cukup banyak untuk merintangi penyerapan ion lain, sehingga dapat menghalangi pertumbuhan tanaman secara optimum.


Budidaya Cabe Rawit

Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi, pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7. Tanaman cabe juga sangat bagus jika intensitas pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri (dalam kasus saya dulu, sebelum cabe kriting saya pindah ke tanah/kebun, saya mempergunakan dahulu polybag sebagai media sementara untuk memperkuat akar dan supaya unsur hara dari pupuk kandang dapat terserap optimal, namun proses penyiraman melalui hujan yang terus menerus membuat tanah terlalu basah dan akhirnya beberapa tanaman busuk dan mati), namun sebaliknya juga Jika kekurangan air, tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. jadi harus benar2 diperhatikan tingkat pengairannya agar tak terlalu over. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan, sebaiknya menghadapai musim kemarau, kita membuat kolam penampung dari pelasti di kebun kita agar pasokan air untuk tanaman dapat terjaga secara optimum.
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.)yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua sampai dua setengah tahun selama musim tanam .
Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.


Jenis cabai rawit yang sering diusahakan adalah sebagai berikut :
1. cabai kecil atau cabai jemprit

buahnya kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.
2. cabai putih atau cabai domba
buahnya lebihbesar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.
3. cabai celepik
buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya tidak sepedas cabai jemprit . sewakti muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah .

Syarat tumbuh
Untuk mendapatkan cabai rawit yang tinggi kita harus mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabai rawit. Adapun syarat nya sebagai berikut :
1. tanah
- gembur
- subur atau banyak mengandung zat makan
- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan
- banyak mengandung humus
2. tempat tumbuh ( daerah )
- dataran rendah
- dataran tinggi
3. iklim
tanaman cabai rawit dapat tumbuh , baik pada daerah yang kurang hujan maupun yang sering hujan . suhu udara yang diperlukan tanaman ini adalah berkisar antara 25* c – 31*

Bahan dan Alat
1. alat yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
Cangkul, garpu tanah, kored, gembor ember, sprayer, ember, meteran, keranjang, timbangan, tali kenca ( pelurus )
2. bahan – bahan yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
, benih cabai rawit, pupuk kandang, urea, TSP, Bambo, Insektisida, Fungisida, KCL, Pelastik kecil bumbungan, Lalang atau daun kelapa.

BERCOCOK TANAM
Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan harapan kita semua . untuk mencapai tahapan tersebut kita harus melakukan kegiatan bercocok tanam cabai rawit yang menggunakan tahapan – tahapan sebagai berikut:

Pengolahan tanah
dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari

Pembuatan bedeng

• lebar bedeng 100 – 120 cm
• tinggi bedeng 20 – 30 cm
• jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .

Syarat pupuk kandang yang baik adalah

• tidak berbau
• tidak panas
• berwarna kehitam hitaman , dan
• benar – benar sudah matang

Jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut

• 50 x 100 cm
• 60 x 70 cm
• 50 x 90 cm

Cara pembuata jarak tanaman

a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi edeng
b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
• pupuk kandang = 1 kg / lubang
• pupuk urea =
• pupuk TSP =
• pupuk KCI =
d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat

Pesemaian
pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik . adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :

Membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut

• lebar bedeng 1 – 1,2 m
• panjang bedeng 3 – 5 m
• tingi bedeng 15 – 20 cm

Penyemaian benih

Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur, tempat pesemaian disiram merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
– semai bebas atau ditabur merata
– semai dalam baris
– semai berkelompok

Penanaman
Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu. ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
• telah berumur satu bulan
• tidak terserang hama dan penyakit
• pertumbuhan tanaman seragam

Cara penanaman
• siram bibit yang akan ditanam
• pilih bibit yangakan ditanam
• lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
• padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah

Pemeliharaan tanaman
a. penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman.
b. penyiangan
rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
c. pemupukan
Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
• urea = 200 kg
• TSP = 200 kg
• KCI = 150 kg
d. hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- tungau marah
- kutu daun berwarna kuning
- kutu gurem atau thrips
tanda – tanda tanaman terserang
- tanaman berwarna seperti perak
- tanaman tampak pucat
- daun menjadi layu
pengendalian
- cabut tanaman yang terserang berat
- kumpulkan bagian tanaman yang terserang ,lalu dibakar

PANEN
Panen merupakan kegiatan yang dinanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar , hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar .
Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi .
Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung pada situasi harga pasaran .
Komposisi Cabe


Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.

Manfaat Cabai Rawit

Bagian yang digunakan
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.


Indikasi
Cabai rawit dapat digunakan untuk :
1.Menambah nafsu makan
2.menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
3.batuk berdahak,
4.melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
5.migrain.


Cara Pemakaian Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.



Peenggunaan Cabai
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.