Jumat, 25 Januari 2013


Analisa Usaha Investasi Kambing Etawa


Beberapa hari lalu saya di Tanya bagaimana cara investasi kambing etawa yang sangat sederhana dan tidak harus memulai dengan modal yang terlalu besar .
Atau intinya bagaimana dengan uang yang sedikit namun tetap bisa memiliki usaha di bidang ternak kambing etawa.
Saya akan mengambil contoh jika kita membeli induk kambing etawa yang siap kawin dengan harga kurang lebih sekitar 2 jutaan .( Rp 2.000.000 )
Kemudian kita menghitung masa panen kambing etawa dengan asumsi bahwa kambing etawa itu usia bunting sekitar 5 bulan kemudian masa menyusui sekitar 3 bulan jadi saat panan terhitung 5bln +3bln sama dengan 8 bln
Umumnya kambing etawa itu beranak 2 ekor kelahiran 1 ekor atau 3 ekor terhitung sangat jarang kemudian kelahiran umum nya memiliki jenis jantan dan betina tapi bisa juga 2 jantan atau 2 betina.
Kisaran harga cempe atau anakan etawa umur 3 bulan rata rata sekitar Rp 700.000 jadi jika sekali beranak kita mendapatkan uang hasil jual anakan kambing etawa adalah Rp 1.400.000 untuk kedua anaknya.
Untuk biaya oprasional pakan dan perawatan bisa kita ambil dari separoh hasil penjualan anak kambing etawa atau dengan gambaran setiap kelahiran kita hanya mendapat 50% dari hasil penjualan anak kambing .
Dari hasil penjualan anak kambing kita bisa mengembalikan modal Rp 2.000.000 dengan mengumpulkan hasil penjualan anak kambing tersebut jika kita asumsi separoh hasil berarti Rp 700.000 dan untuk mencapai hasil Rp 2.000.000 berarti membutuhkan 3 kali kelahiran dengan perhitungan sebagai berikut
1 kelahiran hingga panen butuh waktu 8 bulan untuk menghasilkan pengembalian modal butuh 3 kali kelahiran berate kita hitung 3 X 8bln atau 24 bln sama dengan 2 tahun nah jadi untuk pengembalian modal dasar kita butuh waktu 2 tahun sementara waktu atau masa produksi kambing etawa sekitar 5 tahun jika di kurangi masa pengembalian masih memiliki sisa keuntungan 3 tahun atau setidaknya 4 kali beranak lagi
Dapat di gambarkan 4 kali beranak dengan hasil Penjualan Rp 700.000 x  4 =Rp 2.800.000 di tambah penjualan induk afkir sekitar Rp 1.000.000 jadi total ke untungan  sama dengan Rp 3.800.000
Perhitungan ini berdasar jika kita menggunakan system bagi hasil dengan plasma atau penggaduh dimana oprasional perawatan serta kandang sudah di tanggung oleh petani ternak .
Dapat  sebagai contoh beberapa teman yang sudah melakukan system ini adalah beliau mbak Ririn Habsari salah seorang teman aktivis dari Jakarta kemudian di susul mbak Yoga Amaliasari adalah teman blogger dari Jakarta yang sampai saat ini belum pernah ketemu muka , juga di lakukan oleh Bapak Ferry Liem ,bpk Budiyanto yang mereka adalah teman sayasebagai sesame Kontraktor Mekanikal Elektrikal
di samping system ini sangat efektif namun juga memiliki peran yang baik bagi masyarakat desa dimana masyarakat terbantu mendapatkan modal pemeliharaan dan di untungkan dengan system bagi hasil yang berlaku di desa.
Cara ini paling mudah karena kita hanya membelikan Induk kemudian menyerahkan pada Petani ternak kemudian kita hanya melakukan monitoring setiap saat hingga transaksi penjualan hasil panen anakan kambing etawa,

0 komentar:

Posting Komentar